Minggu, 13 September 2020

Aku terus belajar

Masa pandemi ini membuat tatanan hidup berubah total.  Aku yang 25 tahun berangkat kerja lima hari bahkan kadang lebih dalam seminggu, dari pagi dan pernah sampai pulang subuh, tiba-tiba harus tiarap di rumah.  Aku sih sangat senang sekali sampai sangat semringah senyumku.  Aku yang orang rumahan, merasa sangat dimanjakan. Aku bisa memasak, menjahit, menyetrika, sungguh ini hobby ku.

Untuk tetap bisa bekerja, mengajar dengan  harus baik, seketika juga aku harus belajar teknologi baru.  mengajar online, dokumentasi virtual dan tetek bengek yg harus diselesaikan secara daring.  Semuanya harus kukuasai dengan cepat.

Aku bersyukur sekali mengalami banyak hal dalam hidup.  Menjadi saksi sejarah teknologi yang bagi sebagian anak muda hanya mendengar ceritanya.  Mengenai tulis menulis misalnya.  Waktu kuliah aku pakai mesin ketik manual, itupun pinjam.  Tapi dengan itu aku mampu menjadi cerpenis meskipun tidak produktif benar.  Skripsi, ketika proposal masih ditulis dengan mesin ketik manual.  Bayangkan betapa ribetnya, setiap salah ketik, satu dua huruf, masih bisa dihapus menggunakan semacam pita putih, tapi kalau salah kalimat, ya harus diketik dari awal halaman. Jaman sekarang, bahkan pakai suara pun sudah bisa keluar naskah,  begitu canggihnya. 

Aku menyaksikan perubahan penggunaan dari disket 5,4 ke 3,6 dan makin lama makin kecil dan powerfull.  aku mengalami penggunaan tombol control, alt ditambah satu dua huruf untuk mengeksekusi perintah seperti misal Ctrl+C untuk copy (ini masih sering kupakai), kemudian munculnya icon, mouse sampai dengan touch screen. Ingat betul ketika pertama kali muncul mouse orang agak takut-takut memegang karena takut nyetrum.  Atau orang takut ngeklik icon takut salah.

Sampai saat ini, munculnya kebiasaan baru, rapat, mengajar dan pertemuan-pertemuan lain secara virtual.  Rasanya dulu ini seperti di film-film, eeeh sekarang kejadian dan mengalami sendiri,  

Sebagai pelaku sejarah, (ciee...), aku masih perlu banyak belajar.  bukan untuk sok-sok an.  Hanya untuk agar kerjaku lebih efisien.  Karena pekerjaanku adalah berhubungan dengan anak muda, yaaa supaya aku gak kelihatan katrok-katrok banget, gitu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar